Selasa, 19 Oktober 2010

Belajar dari Sebuah Kesalahan

“ Orang sukses adalah orang yang selalu belajar dari kesalahan ”
Jika ditanya “apakah pernah membuat kesalahan?” Mungkin hampir semua orang akan menjawab “iya pernah”. Hal itu wajar bagi seorang manusia, semua orang sering melakukan sesuatu dengan salah ketika mereka belum mengetahui mana yang benar. Bahkan orang yang sudah ahli pun juga pernah melakukan kesalahan. Karena mereka bisa menjadi orang yang ahli seperti sekarang, setelah mereka berhasil mencari jawaban yang benar untuk menghindari kesalahan – kesalahan yang pernah mereka perbuat.
Saat kita mengerjakan sesuatu, terkadang kita belum bisa melakukannya dengan baik hingga tak jarang kita membuat sebuah kesalahan. Walaupun semua orang pernah melakukan kesalahan, namun tidak banyak dari mereka yang mampu belajar dari kesalahan yang dilakukannya. Biasanya mereka hanya bisa menangisi dan menyalahkan diri sendiri atas kesalahan yang pernah mereka lakukan. Padahal sebenarnya dalam sebuah kesalahan terdapat pembelajaran besar yang dapat kita ambil manfaatnya.
Dari kesalahan yang telah kita perbuat, baik sengaja maupun tidak kita sengaja. Memberikan pembelajaran besar pada diri kita, salah satu manfaatnya yaitu untuk selalu mengevaluasi sikap yang selama ini masih kurang tepat. Kesalahan yang sering kita buat, sebenarnya muncul karena adanya kekurangan informasi pada diri kita. Sehingga dengan adanya evaluasi kekurangan – kekurangan yang kita miliki dapat membantu kita untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama di waktu yang akan datang.
Disamping untuk mengevaluasi segala hal yang telah kita kerjakan, adanya kesalahan juga dapat memberikan motivasi bagi kita untuk mencari tahu bagaimana caranya bangkit dari kegagalan yang kita peroleh atas kesalahan kita. Karena setiap kesalahan yang telah kita perbuat, pasti memiliki cara dan solusi yang paling tepat untuk menyelesaikannya. Sebenarnya dimana ada kesalahan pasti ada cara tepat utuk menentukan hal yang benar.
Begitu juga dalam menjalankan bisnis, jika seseorang masih menggunakan strategi bisnis yang salah tak jarang bisnis yang mereka jalankan akan gagal. Namun dengan adanya pembelajaran tersebut, para pelaku bisnis akan berusaha memperbaiki strategi yang digunakan untuk mengembangkan bisnisnya. Semua tergantung pada individu masing – masing, jika ingin menjadi orang yang sukses adalah belajarlah mencari jalan keluar dari kesalahan Anda. Semoga dengan adanya motivasi belajar dari sebuah kesalahan, dapat memberikan inspirasi bagi Anda untuk tetap berusaha bangkit dari kegagalan. Salam sukses.

WAKTU

Ini semua soal waktu
Sesuatu dimana kita mencoba untuk menetapkannya sebagai apa?
Sejarah yang menginspirasi dunia
Atau hanya debu yang tertiup dan menghilang dalam kefanaan?

Ini semua tentang waktu
Sesuatu yang kita coba manfaatkan sebagai apa?
Memaksimalkan diri menggegam dunia
Mengejar kebahagiaan nirwana
Menjalani keduanya
atau
Terbuang dari sisi dunia dan nirwana

Ini semua adalah waktu
Sesuatu yang kita coba untuk mengenangnya sebagai apa?
Sebagai gulali yang manisnya merasuk dalam hidup
Sebagai kopi tanpa gula yang pahitnya terekam dalam indera perasa
atau mungkin
Sebagai kombinasi dari semua konfigurasi rasa yang dipadukan

Ini semua cerita waktu
Sesuatu yang mungkin saja menarik kita pada peran apa?
Peran sebagai seorang anak kecil yang terpuaskan ego bermainnya
Peran sebagai remaja yang senang menyalakkan egonya
Peran sebagai dewasa yang mencoba mematangkan egonya
atau mungkin
Peran sebagai tua yang bijaksana ketika sakaratul akan menjemput

Ini waktu
Kita tahu waktu itu berjalan dan detik itu berjalan cepat
Tapi jawaban isinya ya hanya kita dan Sang Khalik yang tahu
Yah waktu, hanyalah waktu….

Senin, 18 Oktober 2010

HUBUNGAN ANTARA KONFLIK DENGAN KEPUTUSAN DAN SOLUSI PADA SUATU ORGANISASI

Konflik secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses yang dapat terjadi apabila salah satu pihak merasa bahwa pihak lain berkeinginan secara negatif. Di sisi lain, Konflik dapat terjadi apabila ada perbedaan pendapat, persaingan dan pertentangan; dikarenakan setiap manusia memiliki Sifat, Sikap, Keinginan,Kepribadian, dan Minat yang berbeda satu dengan yang lainnya, sehingga sulit untuk disatukan dan menyatukannya.
Dilihat dari hubungannya dalam Perusahaan, Konflik dapat dibagi menjadi 2 (dua),yaitu:
1.Konflik Fungsional dan Konflik non-Fungsional. Dikatakan bahwa konflik adalah fungsional, jika dari konflik itu membuahkan kebaikan bagi organisasi, mendukung tujuan dan meningkatkan kinerja (performance) organisasi. misalnya: 2 (dua) Departemen disuatu Perusahaan terlibat dalam Konflik, tentang bagaimana cara menghasilkan produk yang baik tanpa perlu menaikkan biaya produksi dan pada akhirnya menghasilkan suatu kesamaan pendapat. Hasil yang baik akan tercapai bila konflik ini dapat diselesaikan bersama-sama dan hasilnya dapat menguntungkan Perusahaan.
2.Konflik Non-fungsional adalah setiap pertentangan atau interaksi antara kelompok yang mengganggu organisasi dan merintangi upaya pencapaian Tujuan Perusahaan. Misalnya pertentangan antara bagian akutansi dan bagian personalia mengenai cara pembayaran gaji. Bagian personalia minta kepada bagian akutansi agar bagian personalia yang membayarkan langsung kepada karyawan, sedangkan bagian akutansi ingin membayarnya melalui bank. Atas ketidak-cocokan itu akhirnya kerjasama antara bagian akutansi dan bagian personalia menjadi sulit terkoordinasikan. Konflik yang non-fungsional harus dihilangkan dalam Perusahaan karena hal ini akan memberikan dampak negatif dikemudian waktu. Solusinya yaitu Penyelesaian konflik dapat dilakukan sendiri oleh yang bertikai, dapat juga dipaksa diselesaikan oleh (manajer) atasan, atau oleh pihak ketiga sebagai arbitrase (penengah pencari penyelesaian).
Jadi,tidak semua konflik itu mengandung konotasi buruk. Semua konflik yang terjadi hendaknya diusahakan untuk diselesaikan secara intern dan diusahakan jalan damai melalui musyawarah mufakat Agar ditemukan jalan keluarnya dan pada akhirnya bisa menghasilkan suatu keputusan guna mencapai tujuan yang telah disepakati bersama.
Hidup tidak lepas dari Konflik. Jika tidak ingin kisruh yang berkepanjangan maka konflik harus dipecahkan! Konflik perlu diselesaikan dan karena itu perlu strategi yang bisa membantu menyelesaikan Koflik! (Thomas C Schelling & Robert J Aumann, Pemenang Nobel Ekonomi 2005).
Kebanyakan, suatu konflik menjadi makin berat karena lama terpendam. Karena itulah penting bagi perusahaan untuk ‘’menemukan’’ konflik atau sumbernya sedini mungkin. Permasalahan atau konflik yang terjadi antara karyawan atau karyawan dengan atasan dapat diatasi dengan komunikasi. Komunikasi harus di antisipasi dengan baik dan dengan system yang terstruktur. Karena jika masalah komunikasi antara atasan dan bawahan tidak lancar maka bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya mogok kerja, bahkan demo. Pemimpin harus dapat membuat keputusan yang terbaik dan efektif guna menyelesaikan permasalahan yang ada. Sehingga untuk mensiasati masalah ini biasa dilakukan dengan berbagai cara:
1. Membentuk suatu system informasi yang terstruktur, agar tidak terjadi kesalahan dalam komunikasi. Misalnya, dengan membuat papan pengumungan atau pengumuman melalui loudspeaker.
2. Buat komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan menjadi lancar dan harmonis, misalnya dengan membuat rapat rutin, karena dengan komunikasi yang dua arah dan intens akan mengurangi masalah di lapangan.
3. Beri pelatihan dalam hal komunikasi kepada atasan dan karyawan, pelatihan akan memberikan pengetahuan dan ilmu baru bagi setiap individu dalam organisasi dan meminimalkan masalah dalam hal komunikasi.
4. Observasi langsung. Tidak semua konflik disuarakan oleh para karyawan. Karena itu ketajaman observasi dari pimpinan akan bisa mengetahui ada tidaknya suatu (sumber) konflik.
5. Kotak Saran. Cara semacam ini banyak digunakan oleh perusahaan atau lembaga-lembaga lain. Cara ini efektif karena para pengadu tidak perlu bertatap muka dengan pimpinan. Bahkan bisa merahasiakan identitasnya.
Konflik tidak bisa dihindari tetapi dapat diatasi! Untuk dapat mengatasi konflik maka seorang pemimpin perlu memiliki kreativitas dalam mencari pemecahaan dari suatu masalah. Contoh kasus yaitu dalam rapat mingguan sebuah perusahaan pastilah masing-masing individu memiliki argumen dan pendapat yang berbeda-beda. Perbedaan pendapat tersebut terkadang dapat memicu adanya suatu perdebatan yang apabila dibiarkan dapat berujung pada konflik. Dan tentunya hal ini dapat menghambat lahirnya suatu keputusan bersama. Untuk itu pimpinan perusahaan atau pimpinan rapat harus bersikap bijak dalam menyelesaikan konflik tersebut. Cara-cara yang dpat dilakukan antara lain yaitu :
a. Memanggil karyawan yang terlibat untuk diberikan arahan. Seorang pemimpin harus berhasil mengeluarkan masalah-masalah yang membuat konfklik yang terjadi pada karyawan tersebut, untuk dicarikan solusinya melalui musyawarah bersama.
b. Melakukan evaluasi terhadap berbagai kemajuan atau kemunduran yang diperoleh. Dengan memperlihatkan bahwa dengan konflik telah merugikan TIM secara menyeluruh.
c. Membuat peraturan bersama dengan karyawan agar ketika konflik yang mengacu pada dampak negatif sehingga mengakibatkan hancurnya organisasi tersebut, maka bisa dipertanggung jawabkan oleh pihak yang terlibat karena adanya peraturan yang sudah disepakati bersama.

1. APA ITU KONFLIK ?
konflik berasal dari kata latin configere yang artinya saling memukul.yang mana berarti konflik itu suatu usaha untuk menghancurkan atau menyingkirkan pihak lawan baik individu ataupun kelompok dalam suatu masyarakat.
konflik di sebabkan oleh suatu interaksi antara sesama individu/kelompok tertentu dalam hal perbedaan baik itu pendapat,pengetahuan,kepandaian,adat istiadat dan lain-lain.
dalam hal ini faktor penyebab konflik bisa di dasari oleh perbedaan individu,setiap individu mempunya pendiriian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya.
lalu perubahan nilai-nilai yang begitu cepat dan mendadak dalam masyarakat,perubahan bisa terjadi kapan saja yang mana seseorang pun tak ada yang bisa meramalkannya,nah perubahan dapat di picu oleh konflik sosial.contohnya dalam masyarakat pedesaan yang dalam proses industrialisasi munculah konflik yang mana masyarakat tradisional di kenal dengan adanya bertani dan berlayar yang lalu berubah nilai-nilainya menjadi masyarakat industri.
2.LALU APA HUBUNGANNYA DENGAN KEPUTUSAN ?
manusia itu memang unik sekali,mempunyai berbagai perasaan dan keputusan yang berbeda dengan manusia lain.adanya konflik yang timbul dalam diri manusia pastinya di dasari oleh keputusan apakah ia ingin berkonflik dengan manusia lain,contohnya dalam suatu acara perdebatan yang mana moderator memberi tema "ada apakah dengan negeri ini?" .maka yang berdebat pun mempunyai prinsip dan ide masing-masing yang ingin di ungkapkan ke publik.yang A berpendapat bahwa negeri ini sedang kacau,korup di mana-mana,banyaknya kriminalisasi,sedangkan yang B berpendapat bahwa negeri ini aman,sejahtera,dan tentram dengan menunjukan pendapatan perkapita negara pertahun dan keberhasilan negara dari segi perdagangan dan ekonomi.dan mereka pun saling adu mulut dengan yakin bahwa pendapatnya benar.dan maka dari itulah timbulnya konflik pastinya di dasari oleh keputusan apakah ingin berkonflik atau tidak ? .
3.LALU APA SOLUSINYA KONFLIK PADA SUATU ORGANISASI ?
sebenarnya konflik itu bisa di atasi dengan cara kita bisa berdiskusi sehat,mendengarkan ide atau pendapat orang lain.kita jangan berpikiran bahwa pendapat kita selalu benar,dan yang lain pastinya salah.hal itulah yang akan menyebabkan konflik.
dalam hal ini pula yang menjadi hambatan dari solusi ini yaitu komunikasi,kenapa ?
komunikasi itu penting dalam masyarakat,karena menyangkut ke sepahaman bahasa.kesalahpahaman bahasa dan simbol tertentu dapat menyebabkan konflik.karena itu peran media massa sangat di harapkan sebagai jembatan untuk menyatukan kesepahaman tata bahasa itu sendiri.
dalam hal budaya pun bisa terjadi konflik,dalam hal ini setiap daerah mempunyai adat istiadat berbeda dengan daerah lain.maka dari itu setiap kita mengunjungi daerah tertentu yang mampunyai kebiasaan yang berbeda dengan kita di harapakan kita bisa menyesuaikan diri agar kita terhindar dari konflik budaya.

Kamis, 30 September 2010

Aku termotivasi karena (Sebuah kumpulan fragmen renungan yang tercecer di kehidupan)

Aku termotivasi karena uang
Karena aku ingin dihargai dengan semua yang kumiliki
Sudut pandang orang memaksaku untuk menjadi pemilik uang
Padahal aku tahu bukan uang semata tujuanku
Padahal aku tahu uang hanyalah sesaat
Padahal aku tahu esensi hidup itu bukan uang
Tapi karena tolak ukur adalah tolak ukur hedonisme, akupun larut di dalamnya
Dan tentunya bercengkrama dalam sebuah kesatuan
Karena itulah aku termotivasi, yah karena uang….

Aku termotivasi karena kekuasaan
Dengan kekuasaan aku bisa mengendalikan apapun di dunia
Bosan aku tertindas dan terjajah oleh ketidakadilan
Ingin juga mencicipi kekuasaan, meski harus kukorbankan banyak hal dalam hidup
Termasuk idealisme itu sendiri
Padahal aku tahu aku tidak bisa mengelola diri dengan baik
Padahal aku tahu aku hanya pandai bercakap-cakap
Padahal aku tahu kenyataannya aku menginginkannya karena ingin membalas ketertindasan itu
Karena itulah aku termotivasi, yah karena kekuasaan….

Aku termotivasi karena ingin menyenangkan orang tua
Orang tua bagiku adalah perpanjangan tangan Tuhan, buktinya ada surga di kaki ibuku
Padahal orang tuaku tidak menginginkan lebih dari yang kubuat
Padahal orang tuaku tidak mengharapkan aku menjadi pesohor
Padahal orang tuaku hanya meminta hari-hari akhirnya ditemani dengan cucu dan anak-anak mereka, seraya tersenyum melihat pencapaian anaknya
Padahal orang tuaku hanya ingin lebih banyak waktu untuk menemaninya….
Karena itulah aku termotivasi? Yah mungkin saja aku termotivasi karena orang tuaku….

Aku termotivasi karena Tuhan
Hasrat untuk mendermakan diri pada Tuhan membuat hidup kudedikasikan seratus persen untuk Tuhan, hingga tiada hari tanpa ibadah
Padahal Tuhanku ingin aku menjadi khalifah di dunia, tidak hanya mengisi egoku dengan ibadah pada-Nya saja
Padahal Tuhanku ingin aku menjadi pengemban misi agama-Nya, tidak hanya bergumul pada sesamanya dan hanya terbelenggu pada komunitas kecil saja
Padahal Tuhanku ingin aku menjadi penggenggam akhirat, tidak hanya mengurusi ibadah vertikal tetapi ibadah horizontal nyatanya juga dituntut juga kan?
Karena itu aku termotivasi? Hmm apakah benar motivasi karena Tuhan ini kujalankan dengan baik?

Aku termotivasi karena orang yang kukasihi
Mencoba membalas kebaikannya dengan sebuah prestasi
Padahal mereka tidak menuntut lebih, hanya saja mereka ingin bisa berbagi hidup denganku
Padahal mereka mungkin tidak terlalu peduli dengan semua yang kita lakukan, karena lingkup hidup mereka dilingkupi dengan target panjang mereka sendiri
Padahal mereka juga tidak berpikir kita akan menjadi apa ke depan karena mereka juga tidak ingin kita berubah
Jadi benarkan motivasiku ini? Mungkin saatnya aku terdiam sejenak….

Satu waktu aku merenung jauh, tentang motivasi. Semakin dijalani semakin jauh dari apa yang kita rancang. Dan akhirnya aku sadar, tidak semua bisa terlihat nyata. Selalu ada hal-hal yang kasat mata ternyata lebih digdaya memotivasi seseorang pada jalur yang benar. Aku dan kamu, mungkin bisa masuk ke jalur yang benar atau juga salah, hanya saja sentilan pikiran kita akan mengarahkan kita pada satu tujuan pencapaian ketika fokus digenggam. Bukan begitu sobat?

Salam Inspirasi

Seni Menghargai Hidup

Hidup itu rangkaian sirkum perputaran yang selalu berputar mengelilingi diri
Terkadang seseorang bisa saja menjadi terbawah ketika roda bumi berputar ke bawah
Sebagian yang lain bisa saja sedang menanjak terus naik tanpa terlihat puncak
Sebagian lagi mungkin saja tetap di tengah dan tidak bergerak sendiri
Di situasi apapun kita berada, kita mungkin akan dihadapkan tentang sebuah tentang pertanyaan tentang bagaimana menghargai hidup?

Ketika pertanyaan ini bergulir mungkin kita akan sejenak diajak ke dalam alam pikir kita tentang apa saja yang sudah dilakukan untuk menghargai hidup kita sendiri.
Ukuran apakah yang bisa membuat kita bisa terlihat menghargai hidup kita sendiri.

Bagi saya, menghargai hidup itu ukurannya adalah bercermin
Psikologi dalam bercermin biasanya akan memacu kita untuk menjadi yang terbaik
Lihatlah bagaimana kita sibuk membetulkan dasi yang mungkin sedikit miring
Atau bagi para wanita, mungkin akan sibuk menata riasannya mana kala ada sedikit riasan saja yang tidak pas
Di depan cermin kita selalu ingin tampak baik dan memesona, bila ada cela sedikit kita akan segera memperbaikinya, bukan begitu?

Maka bila mau jujur pada diri sendiri, menghargai diri itu semudah bercermin
Lihatlah kekurangan dalam diri dan belajar memperbaiki diri dari hari ke hari
Tak perlu takut mengakui kesalahan pada diri sendiri
Toh hanya Sang Khalik dan diri kita saja yang tahu kesalahan-kesalahan diri kita kan?

Selama kita memiliki kesadaran yang tinggi untuk terus memperbaiki diri sendiri
Maka selama itulah kita bisa menghargai diri kita sendiri

Salam Inspirasi

Budaya Organisasi

Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari tidak terlepas dari ikatan budaya yang diciptakan. Ikatan budaya tercipta oleh masyarakat yang bersangkutan, baik dalam keluarga, organisasi, bisnis maupun bangsa. Budaya membedakan masyarakat satu dengan yang lain dalam cara berinteraksi dan bertindak menyelesaikan suatu pekerjaan. Budaya mengikat anggota kelompok masyarakat menjadi satu kesatuan pandangan yang menciptakan keseragaman berperilaku atau bertindak. Seiring dengan bergulirnya waktu, budaya pasti terbentuk dalam organisasi dan dapat pula dirasakan manfaatnya dalam memberi kontribusi bagi efektivitas organisasi secara keseluruhan.Budaya organisasi adalah sistem yang dipercayai dan nilai yang dikembangkan oleh organisasi dimana hal itu menuntun perilaku dari anggota organisasi itu sendiri, selain itu budaya organisasi juga mencakup cara-cara berpikir, berperasaan dan bereaksi berdasarkan pola-pola tertentu yang ada dalam organisasi atau yang ada pada bagian-bagian organisasi.

Berikut adalah faktor yang mempengaruhi Budaya Organisasi :
  1. Pengaruh umum dari luar yang luas. Mencakup faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan atau hanya sedikit dapat dikendalikan oleh organisasi. 
  2. Pengaruh dari nilai-nilai yang ada di masyarakat Keyakinan-keyakinan dn nilai-nilai yang dominan dari masyarakat luas misalnya kesopansantunan dan kebersihan.
  3. Faktor-faktor yang spesifik dari organisasi Organisasi selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam mengatasi baik masalah eksternal maupun internal organisasi akan mendapatkan penyelesaian-penyelesaian yang berhasil. Keberhasilan mengatasi berbagai masalah tersebut merupakan dasar bagi tumbuhnya budaya organisasi. 
Selain itu, fungsi dari Budaya Organisasi adalah :
  1. Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lain.
  2. Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.
  3. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri individual seseorang.
  4. Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan.
  5. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan.
Selanjutnya, ciri dari Budaya Organisasi adalah :
  1. Inovasi dan pengambilan resiko. Sejauh mana karyawan didukung untuk menjadi inovatif dan mengambil resiko.
  2. Perhatian terhadap detail. Sejauh mana karyawan diharapkan menunjukkan kecermatan, analisis dan perhatian terhadap detail.
  3. Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen memfokus pada hasil bukannya pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut.
  4. Orientasi orang. Sejauh mana keputusan manajemen memperhitungkan efek pada orang-orang di dalam organisasi itu.
  5. Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan kerja diorganisasikan sekitar tim-tim, ukannya individu.
  6. Keagresifan. Berkaitan dengan agresivitas karyawan.
  7. Kemantapan. Organisasi menekankan dipertahankannya budaya organisasi yang sudah baik.