Konflik secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses yang dapat  terjadi apabila salah satu pihak merasa bahwa pihak lain berkeinginan  secara negatif. Di sisi lain, Konflik dapat terjadi apabila ada  perbedaan pendapat, persaingan dan pertentangan; dikarenakan setiap  manusia memiliki Sifat, Sikap, Keinginan,Kepribadian, dan Minat yang  berbeda satu dengan yang lainnya, sehingga sulit untuk disatukan dan  menyatukannya. 
Dilihat dari hubungannya dalam Perusahaan, Konflik dapat dibagi menjadi 2 (dua),yaitu:
 
1.Konflik  Fungsional dan Konflik non-Fungsional. Dikatakan bahwa konflik adalah  fungsional, jika dari konflik itu membuahkan kebaikan bagi organisasi,  mendukung tujuan dan meningkatkan kinerja (performance) organisasi.  misalnya: 2 (dua) Departemen disuatu Perusahaan terlibat dalam Konflik,  tentang bagaimana cara menghasilkan produk yang baik tanpa perlu  menaikkan biaya produksi dan pada akhirnya menghasilkan suatu kesamaan  pendapat. Hasil yang baik akan tercapai bila konflik ini dapat  diselesaikan bersama-sama dan hasilnya dapat menguntungkan Perusahaan.
 
2.Konflik  Non-fungsional adalah setiap pertentangan atau interaksi antara  kelompok yang mengganggu organisasi dan merintangi upaya pencapaian  Tujuan Perusahaan. Misalnya pertentangan antara bagian akutansi dan  bagian personalia mengenai cara pembayaran gaji. Bagian personalia minta  kepada bagian akutansi agar bagian personalia yang membayarkan langsung  kepada karyawan, sedangkan bagian akutansi ingin membayarnya melalui  bank. Atas ketidak-cocokan itu akhirnya kerjasama antara bagian akutansi  dan bagian personalia menjadi sulit terkoordinasikan. Konflik yang  non-fungsional harus dihilangkan dalam Perusahaan karena hal ini akan  memberikan dampak negatif dikemudian waktu. Solusinya yaitu Penyelesaian  konflik dapat dilakukan sendiri oleh yang bertikai, dapat juga dipaksa  diselesaikan oleh (manajer) atasan, atau oleh pihak ketiga sebagai  arbitrase (penengah pencari penyelesaian).
 
Jadi,tidak semua  konflik itu mengandung konotasi buruk. Semua konflik yang terjadi  hendaknya diusahakan untuk diselesaikan secara intern dan diusahakan  jalan damai melalui musyawarah mufakat Agar ditemukan jalan keluarnya  dan pada akhirnya bisa menghasilkan suatu keputusan guna mencapai tujuan  yang telah disepakati bersama.
 
Hidup tidak lepas dari Konflik.  Jika tidak ingin kisruh yang berkepanjangan maka konflik harus  dipecahkan! Konflik perlu diselesaikan dan karena itu perlu strategi  yang bisa membantu menyelesaikan Koflik! (Thomas C Schelling &  Robert J Aumann, Pemenang Nobel Ekonomi 2005).
 
Kebanyakan, suatu  konflik menjadi makin berat karena lama terpendam. Karena itulah penting  bagi perusahaan untuk ‘’menemukan’’ konflik atau sumbernya sedini  mungkin. Permasalahan atau konflik yang terjadi antara karyawan atau  karyawan dengan atasan dapat diatasi dengan komunikasi. Komunikasi harus  di antisipasi dengan baik dan dengan system yang terstruktur. Karena  jika masalah komunikasi antara atasan dan bawahan tidak lancar maka bisa  terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya mogok kerja, bahkan  demo. Pemimpin harus dapat membuat keputusan yang terbaik dan efektif  guna menyelesaikan permasalahan yang ada. Sehingga untuk mensiasati  masalah ini biasa dilakukan dengan berbagai cara:
 
1. Membentuk  suatu system informasi yang terstruktur, agar tidak terjadi kesalahan  dalam komunikasi. Misalnya, dengan membuat papan pengumungan atau  pengumuman melalui loudspeaker.
 
2. Buat komunikasi dua arah  antara atasan dan bawahan menjadi lancar dan harmonis, misalnya dengan  membuat rapat rutin, karena dengan komunikasi yang dua arah dan intens  akan mengurangi masalah di lapangan.
 
3. Beri pelatihan dalam hal  komunikasi kepada atasan dan karyawan, pelatihan akan memberikan  pengetahuan dan ilmu baru bagi setiap individu dalam organisasi dan  meminimalkan masalah dalam hal komunikasi.
 
4. Observasi langsung.  Tidak semua konflik disuarakan oleh para karyawan. Karena itu ketajaman  observasi dari pimpinan akan bisa mengetahui ada tidaknya suatu  (sumber) konflik.
 
5. Kotak Saran. Cara semacam ini banyak  digunakan oleh perusahaan atau lembaga-lembaga lain. Cara ini efektif  karena para pengadu tidak perlu bertatap muka dengan pimpinan. Bahkan  bisa merahasiakan identitasnya.
 
Konflik tidak bisa dihindari  tetapi dapat diatasi! Untuk dapat mengatasi konflik maka seorang  pemimpin perlu memiliki kreativitas dalam mencari pemecahaan dari suatu  masalah. Contoh kasus yaitu dalam rapat mingguan sebuah perusahaan  pastilah masing-masing individu memiliki argumen dan pendapat yang  berbeda-beda. Perbedaan pendapat tersebut terkadang dapat memicu adanya  suatu perdebatan yang apabila dibiarkan dapat berujung pada konflik. Dan  tentunya hal ini dapat menghambat lahirnya suatu keputusan bersama.  Untuk itu pimpinan perusahaan atau pimpinan rapat harus bersikap bijak  dalam menyelesaikan konflik tersebut. Cara-cara yang dpat dilakukan  antara lain yaitu :
 
a. Memanggil karyawan yang  terlibat untuk diberikan arahan. Seorang pemimpin harus berhasil  mengeluarkan masalah-masalah yang membuat konfklik yang terjadi pada  karyawan tersebut, untuk dicarikan solusinya melalui musyawarah bersama.
 
b. Melakukan  evaluasi terhadap berbagai kemajuan atau kemunduran yang diperoleh.  Dengan memperlihatkan bahwa dengan konflik telah merugikan TIM secara  menyeluruh.
 
c. Membuat peraturan bersama dengan  karyawan agar ketika konflik yang mengacu pada dampak negatif sehingga  mengakibatkan hancurnya organisasi tersebut, maka bisa dipertanggung  jawabkan oleh pihak yang terlibat karena adanya peraturan yang sudah  disepakati bersama.
1. APA ITU KONFLIK ?
konflik berasal dari kata latin configere yang artinya saling memukul.yang  mana berarti konflik itu suatu usaha untuk menghancurkan atau  menyingkirkan pihak lawan baik individu ataupun kelompok dalam suatu  masyarakat.
konflik  di sebabkan oleh suatu interaksi antara sesama individu/kelompok  tertentu dalam hal perbedaan baik itu  pendapat,pengetahuan,kepandaian,adat istiadat dan lain-lain.
dalam  hal ini faktor penyebab konflik bisa di dasari oleh perbedaan  individu,setiap individu mempunya pendiriian dan perasaan akan sesuatu  hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik  sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu  sejalan dengan kelompoknya.
lalu  perubahan nilai-nilai yang begitu cepat dan mendadak dalam  masyarakat,perubahan bisa terjadi kapan saja yang mana seseorang pun tak  ada yang bisa meramalkannya,nah perubahan dapat di picu oleh konflik  sosial.contohnya dalam masyarakat pedesaan yang dalam proses  industrialisasi munculah konflik yang mana masyarakat tradisional di  kenal dengan adanya bertani dan berlayar yang lalu berubah  nilai-nilainya menjadi masyarakat industri.
2.LALU APA HUBUNGANNYA DENGAN KEPUTUSAN ?
manusia  itu memang unik sekali,mempunyai berbagai perasaan dan keputusan yang  berbeda dengan manusia lain.adanya konflik yang timbul dalam diri  manusia pastinya di dasari oleh keputusan apakah ia ingin berkonflik  dengan manusia lain,contohnya dalam suatu acara perdebatan yang mana  moderator memberi tema "ada apakah dengan negeri ini?" .maka yang  berdebat pun mempunyai prinsip dan ide masing-masing yang ingin di  ungkapkan ke publik.yang A berpendapat bahwa negeri ini sedang  kacau,korup di mana-mana,banyaknya kriminalisasi,sedangkan yang B  berpendapat bahwa negeri ini aman,sejahtera,dan tentram dengan  menunjukan pendapatan perkapita negara pertahun dan keberhasilan negara  dari segi perdagangan dan ekonomi.dan mereka pun saling adu mulut dengan  yakin bahwa pendapatnya benar.dan maka dari itulah timbulnya konflik  pastinya di dasari oleh keputusan apakah ingin berkonflik atau tidak ? .
3.LALU APA SOLUSINYA KONFLIK PADA SUATU ORGANISASI ?
sebenarnya  konflik itu bisa di atasi dengan cara kita bisa berdiskusi  sehat,mendengarkan ide atau pendapat orang lain.kita jangan berpikiran  bahwa pendapat kita selalu benar,dan yang lain pastinya salah.hal itulah  yang akan menyebabkan konflik.
dalam hal ini pula yang menjadi hambatan dari solusi ini yaitu komunikasi,kenapa ?
komunikasi  itu penting dalam masyarakat,karena menyangkut ke sepahaman  bahasa.kesalahpahaman bahasa dan simbol tertentu dapat menyebabkan  konflik.karena itu peran media massa sangat di harapkan sebagai jembatan  untuk menyatukan kesepahaman tata bahasa itu sendiri.
dalam  hal budaya pun bisa terjadi konflik,dalam hal ini setiap daerah  mempunyai adat istiadat berbeda dengan daerah lain.maka dari itu setiap  kita mengunjungi daerah tertentu yang mampunyai kebiasaan yang berbeda  dengan kita di harapakan kita bisa menyesuaikan diri agar kita terhindar  dari konflik budaya.